Mau Beli Android Murah? Pertimbangkan 4 Hal Berikut!

Posted on at


Smartphone dan tablet Android saat ini sudah menjadi barang yang pasaran. Jika dulu hanya orang-orang kelas menengah atas saja yang bisa memiliki, kini orang-orang kelas bawah pun sudah mulai menggunakan gadget berbasis sistem operasi besutan Google tersebut. Ada puluhan vendor ponsel yang menggunakan Android sebagai sistem operasi di dalam produk mereka. Tidak terkecuali vendor-vendor asal Tiongkok maupun dalam negeri. Tidak jarang, mereka meluncurkan produk baru dengan spesifikasi yang cukup mumpuni namun dengan banderol harga yang sangat rendah. Hal ini tentunya sangat menarik minat para calon pembeli. Kapan lagi kan bisa mendapatkan gadget Android canggih namun dengan harga miring?

Namun seperti kata pepatah, "ada harga ada rupa", sangatlah melekat di barang elektronik. Tidak terkecuali smartphone dan tablet. Ada beberapa hal yang sebaiknya harus Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membeli gadget Android murah. Apa sajakah hal tersebut?

  • Quality control yang kurang baik

Smartphone dan tablet yang memiliki banderol harga murah biasanya memiliki kualitas produk yang pas-pasan. Meskipun ada beberapa merk memiliki kualitas yang baik, seperti Xiaomi dan Lenovo. Tetapi mayoritas gadget Android dari merk yang senang menggelontorkan produk murah biasanya memiliki quality control yang lemah. Mulai dari banyaknya dead pixel yang muncul ketika Anda baru saja membeli ponsel tersebut, speaker yang tidak berbunyi, hingga kualitas penerimaan sinyal yang buruk. Jika Anda mengalami hal-hal tersebut ketika masih di toko, mungkin Anda dapat melakukan penukaran untuk unit yang baru. Namun bagaimana jika hal tersebut terjadi ketika Anda sudah membawanya pulang ke rumah dan memakainya lebih dari 1x24 jam? Mau tidak mau Anda harus membawanya ke service center untuk melakukan perbaikan.

  • Pelayanan service center yang kurang memuaskan

Seringkali orang melupakan layanan aftersales ketika membeli sebuah gadget. Padahal hal tersebut sangatlah penting, apalagi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pelayanan service centermerupakan salah satu poin penting yang harus jadi pertimbangan ketika Anda ingin membeli sebuah smartphone dan tablet Android. Coba bayangkan ketika gadget Android yang Anda gunakan tiba-tiba mengalami kerusakan dan harus menginap di "rumah sakit"? Jika layanan aftersalesnya bagus, maka ponsel kesayangan Anda tidak perlu menginap lama-lama di service center. Tapi jika layanan aftersalesnya jelek, Anda akan menunggu waktu yang sangat lama hingga gadget Anda selesai diperbaiki.

  • Update sistem operasi yang tidak terjamin

Di dalam dunia gadget masa kini, perkembangan sistem operasi menjadi hal yang dinanti-nantikan banyak orang. Tidak hanya oleh para maniak gadget, tapi juga khalayak umum. Mereka kompak secara antusias mengikuti perkembangan terbaru dari fitur-fitur maupun hanya sekedar perubahan tampilan yang dilakukan oleh Google dalam meracik Android. Smartphone dan tablet murah biasanya tidak memiliki update sistem operasi. Istilahnya kasarnya: sistem operasi Android terbaru = meluncurkan produk baru. Hal ini mungkin terjadi karena produsen gadget murah tidak mau repot-repot bayar mahal untuk mengembangkan sistem operasi yang ditanamkan ke produk mereka.

  • Spesifikasi yang rendah

Smartphone dan tablet Android murah biasanya memiliki spesifikasi yang rendah. Jangan tertipu dengan produsen yang menggembor-gemborkan prosesor cepat dengan jumlah inti yang banyak, karena kinerja gadget Android tidak hanya ditentukan oleh prosesor tersebut. Masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja dari smartphone dan tablet Android. Masih ada memory RAM, memory internal, ukuran baterai, resolusi layar, dan sebagainya.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli gadget Android murah. Jangan sampai membeli smartphone dan tablet dengan harga miring namun dengan kualitas yang miring juga. Sebaiknya Anda mencari info dan review dari gadget yang ingin Anda beli. Selamat berburu smartphone dan tablet Android!



About the author

160