Dentuman Keras Gunung Slamet Getarkan Kaca dan Sebabkan Hujan Pasir Hitam - Hard boom Mount Slamet vibrate Rain Causing Glass an

Posted on at


Dentuman Keras Gunung Slamet Getarkan Kaca dan Sebabkan Hujan Pasir Hitam

Banyumas - Setelah sempat 'diam' sejak Sabtu (13/9), Gunung Slamet kembali menggeliat. Suara dentuman terdengar, Rabu (17/9/2014) sekitar pukul 10.30 WIB. Hujan pasir hitam mengguyur. Seperti ini rupa pasir gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut.

"Ada 3 dentuman, yang pertama dan kedua itu keras, dentuman yang ketiga lemah," kata Sulastri, salah satu staf Pemerintah Desa Melung, Kecamatan Kedugbanteng, Banyumas, Jawa Tengah. Desa ini berjarak sekitar 8 kilometer dari puncak.

Tak lama setelah dentuman tersebut, hujan pasir berwarna hitam jatuh di atap-atap rumah warga. Bahkan di kantor balai desa yang atapnya menggunakan seng terdengar suara pasir yang jatuh seperti suara hujan.

"Pas tadi ada dentuman kuat, warga langsung pada keluar untuk lihat ke arah gunung," jelasnya.

Sementara warga Kota Purwokerto sempat kaget dengan suara dentuman yang terjadi hingga menggetarkan kaca-kaca jendela warga.

Dari pantauan detikcom, meskipun mendengar suara dentuman kuat dan mengagetkan warga, namun aktivitas warga masih tetap berjalan normal.

Dari data yang didapat sementara, dentuman dan gemuruh sedang hingga kuat terdengar berkali-kali, sedangkan latusan tercatat 2 kali dengan ketinggian abu mencapai 1.000 meter.

Hard boom Mount Slamet vibrate Rain Causing Glass and Black Sand

Banyumas - Having managed to 'shut up' since Saturday (13/9), Mount Slamet back stretched. Booming voice heard, on Wednesday (17/09/2014) at around 10:30 pm. Rain mengguyur black sand. This looks like sand mountain is the highest in Central Java.

"There were three explosions, the first and second hard, weak third boom," said Sulasti, one of the staff of the Commander Melung Village, Sub Kedugbanteng, Banyumas, Central Java. This village is about 8 miles from the summit.

Shortly after the crash, the black sand rain fallen roofs citizens. Even in the office of the village hall roof using zinc heard as the voice of sand falling rain.

"Pass just no loud bang, people live on out to see the direction of the mountain," he said.

While citizens could Purwokerto City bemused voice booming happen to vibrate window glass but citizens.

From Watchlist detikcom, despite heard loud bang and startle people, but the activities of the citizens still running normally.

From the data obtained, while, boom and rumble was to loud sounds over and over again, while latusan recorded 2 times the height of the ash reaching 1,000 meters.


About the author

stresmen

mbuh sapa

Subscribe 0
160